Nabi sekalipun tidak bisa menghentikan pelacuran! (Ahok, Gubernur Jakarta)
Pernyataan gubernur keturunan Cina pertama di Indonesia ini memang tidak
bisa disanggah. Karena Nabi memang diutus adalah untuk menyampaikan
pada manusia bahwa pelacuran itu haram. Melarang para wanita untuk tidak
menjual diri. Melarang lelaki untuk membeli diri perempuan. Perkara
setelah dikasihtahu masih banyak orang yang melacurkan diri atau
menggunakan jasa pelacur, itu urusan lain.
Tapi ketika suatu kejahatan diyakini tidak bisa dihilangkan, bukan berarti berarti kejahatan tersebut harus dilegalisasi!
Sama misalnya ketika ada seseorang yang sangat dendam kepada istri dan
ibu Ahok. Orang tersebut bersikeras mau membunuh dua wanita kesayangan
Ahok tersebut. Sudah banyak yang menasehati si pendendam untuk
mengurungkan niatnya. Namun ia tetap ngotot.
Orang seperti ini, sekalipun Nabi yang didatangkan untuk menyadarkannya,
memang tidak serta merta berhasil mengurungkan niat jahatnya. Nah,
kalau sudah begitu, apakah Ahok akan membiarkan orang tersebut membunuh
ibu dan istrinya? Koplak!
Sama dengan otak Ahok yang sudah terlanjur rusak. Jangankan Jaya
Suprana, seribu pendeta dan bahkan Nabi sekalipun diturunkan, sepertinya
mustahil bisa memperbaiki isi kepala Ahok. Maka, walau saya tetap
mengapresiasi orang yang bermaksud baik menasehati Ahok, tapi sungguh
saya tidak yakin bahwa Ahok bisa menerima nasehat. (Dinasehati Jaya Suprana via "Surat Terbuka", Ahok: Otak Jaya Suprana, Otak Warga Kelas Dua!)
Sejarah memang telah menjelaskan pada kita, bahwa manusia seperti Ahok
sejak zaman dulu kala, memang tidak bisa disadarkan oleh seorang Nabi
utusan Tuhan sekalipun.
Lihat saja Fir'aun, dua orang Nabi sekaligus (Musa dan Harun) telah
Allah utus untuk menyadarkan Fir'aun. Apa yang terjadi, Fir'aun justru
mendatangkan semua tukang sihir untuk mematahkan argumen Nabi Musa dan
Nabi Harun 'alaihimassalam. Begitu juga dengan Namrud, semua teori
teologi telah Nabi Ibrahim 'alaihissalam kemukakan. Namun ketika Namrud
tidak bisa lagi mendebat Ibrahim, apakah kemudian raja ini menyadari
kesakahannya? Tidak! Ia justru melempakan Nabi Ibrahim ke tengah kobaran
api yang membara.
Kita semua telah menyadari bahwa Ahok memang tidak bisa lagi diajak
ngomong. Mulai nasehat paling halus ala Jaya Suprana sampai hujatan
keras ala pengguna sosial media. Tapi bukan berarti kita harus
mendiankan Ahok. Kita harus terus melawan Ahok. Sampai Ahok menghentikan
semua kemabukannya. Atau Allah memang sengaja melulu (membiarkan) Ahok
seperti itu, sebagai perantara dakwah dan amar ma'ruf nahi munkar bagi
orang-orang yang masih berpihak kepada kebenaran.
(Abrar Rifai/pkspiyungan)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Ahok : Nabi sekalipun tidak bisa menghentikan pelacuran!"
Posting Komentar
Komentar Anda Bukanlah Tanggung Jawab Kami