Semua bermula saat Presiden Jokowi dalam pidato pembukaan 60 tahun KAA mengajak negara-negara di Asia dan Afrika tidak terlalu bergantung dengan International Monetary Fund (IMF), Word Bank, dan Asian Development Bank (ADB). Para praktisi dan masyarakat menafsirkan bahwa melaui pidato tersebut Jokowi ingin menunjukkan sikap antipati terhadap IMF, ADB dan Word Bank.
Nah pada Minggu, 26 April 2015 kepada wartawan Jokowi menjelaskan maksud pernyataanya itu. Dia membantah anti IMF, ADB, dan Word Bank.
"Siapa yang bilang anti? Siapa? Kita kan masih minjem ke sana. Itu sebuah pandangan, bahwa perlu suatu tatanan keuangan global yang lebih baik. Jangan memperhatikan negara-negara miskin. Yang kurang, juga diberikan suntikan. Jangan memberatkan. Berikan rangsangan untuk pertumbuhan ekonomi," kata Presiden Jokowi di Bandara Halim Perdanakusumah, Minggu (26/4/2015) lalu sebelum berangkat ke Malaysia.
Kepada wartawan Jokowi juga menjelaskan bahwa semua isi pidato yang disampaikan saat pembukaan 60 tahun KAA berasal dari ide dia. "Isi-isinya dari saya" kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Pernyataan Jokowi yang menyebut Indonesia masih pinjam uang ke IMF dikoreksi oleh mantan Presiden SBY. SBY merasa perlu meluruskan pernyataan tersebut karena dia bisa dianggap berbohong selama menjadi Presiden. (baca juga: Tak Mau Disebut Berbohong Soal Utang ke IMF, SBY Koreksi Pernyataan Jokowi).
"Jika pernyataan Presiden Jokowi tersebut tidak saya koreksi, rakyat bisa menuduh saya yang berbohong. Kebenaran bagi saya mutlak," kata SBY melalui akun Twitternya @SBYudhoyono dengan tanda *SBY* yang dikutip detikcom Selasa, 28 April 2015.
Dalam pidatonya, Jokowi memang 'to the point' menyinggung beberapa persoalan, di antaranya menghentikan ketergantungan kepada IMF, Bank Dunia dan ADB. Jokowi juga menyuarakan untuk mereformasi PBB dan bicara soal kemerdekaan Palestina.
"Makin kentara ketika PBB tidak berdaya, mandat PBB telah menafikan keberadaan badan dunia. Bangsa-bangsa di Asia Afrika mendesak reformasi PBB agar berfungsi optimal sebagai badan dunia yang mengutamakan keadilan bagi kita semua bagi semua bangsa. Bagi saya ketidakseimbangan global semakin menyesakkan dada. Kita dan dunia masih berutang kepada rakyat Palestina. Dunia tidak berdaya menyaksikan penderitaan rakyat Palestina. Kita tidak boleh berpaling dari penderitan rakyat Palestina. Kita harus mendukung sebuah negara Palestina yang merdeka," kata Jokowi saat membuka KAA, Rabu (22/4) lalu. (detik.com)
Pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika pada Rabu 22 April 2015 lalu banyak mendapat pujian. Namun sepekan kemudian mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengkoreksi salah satu pernyataan Jokowi. Bagaimana ceritanya?.
0 Response to "Ini Pernyataan Presiden Jokowi yang Dikoreksi SBY"
Posting Komentar
Komentar Anda Bukanlah Tanggung Jawab Kami