Jokowi hanyalah presiden petugas partai. Itu berkali-kali ditegaskan
Ketua Umum PDIP Megawati dalam banyak kesempatan. Dan ketika Jokowi
berpidato dengan tema “Keadulatan Bangsa” dalam pembukaan KAA ke-60
kemarin, banyak delegasi yang menertawakannya. Ini dikatakan pengamat
politik Ahmad Yazid.
“Jokowi sendiri saja masih jadi petugas partai. Dirinya sendiri masih
diintervensi Megawati dan PDIP, mau bicara kedaulatan bangsa di forum
internasional, itu hanya omong kosong, ditertawai negara lain,” tegas
Ahmad Yazid seperti dilansir intelijen (21/04).
Menurut Yazid, negara-negara yang ikut peringatan KAA ke-60 sudah
tahu Presiden Jokowi itu hanya seorang petugas partai. “Kalau Jokowi
dibandingkan dengan Presiden Soekarno masih jauh, Jokowi itu ketua RT
saja tidak diakui,” sindir Yazid.
Yazid menilai, peringatan KAA ke-60 di Indonesia tidak punya semangat
yang dulu disuarakan Presiden Soekarno. “Acara kali ini hanya
seremonial saja, mengeluarkan anggaran sekitar Rp200 miliar, ini khan
proyek, termasuk pengadaan mobil mewah, hotel dan lain sebagainya,”
papar Yazid.
Soal anggaran KAA, Yazid mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
untuk turun tangan menyelidiki penggunaan anggaran negara untuk acara
peringatan ke-60 KAA. “KPK harus turun tangan termasuk melihat pengadaan
barang dan sebagainya, bisa jadi acara ini dimanfaatkan oknum tertentu
untuk korupsi,” pungkas Yazid.(rz/eramuslim.com)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Pengamat Politik: Pidato Jokowi Jadi Bahan Tertawaan Delegasi KAA"
Posting Komentar
Komentar Anda Bukanlah Tanggung Jawab Kami